MY HEART IS SICK
Cerpen
Pernahkah kau merasa saat-saat hidupmu merasa sepi? Merasa dimana kau merasa sendirian dan tak ada seorang pun yang bisa mengerti dirimu? Itu lah aku, aku adalah carol anak pertama dari empat bersaudara aku terbiasa hidup mandiri sejak memasuki sekolah menengah pertama hingga memasuki perguruan tinggi karena sejak saat itu aku tidak tinggal serumah lagi dengan kedua orang tuaku dan ketiga adik-adikku karena aku menempuh pendidikan yang jauh dari kampung halamanku dan saat itu aku terbiasa hidup sendirian sesekali bertemu dan berkumpul dengan keluarga hanya pada saat aku libur.
Disinilah awal dimana aku harus mengalami kesepiannya hidup tanpa didampingi keluarga, memasuki dunia baru yang banyak mengajarkan aku nilai-nilai hidup baik dan buruknya. Sejujurnya aku kesepian bukan berarti aku tidak memiliki teman untuk berbagi atau menemani ku, heheheh…aku tidak seburuk itu! Hanya saja aku memang dikenal cukup pendiam untuk kalangan orang yang mungkin baru mengenalku,tapi setelah mengenalku lebih jauh dan dekat dengan ku baru mereka tau betapa cerewetnya aku. Yha…akan tetapi aku termasuk orang yang tidak banyak bicara dan tertutup, aku terlalu banyak menutupi sesuatu dari teman-temanku, bukan karena aku tidak mempercayai mereka sehingga aku menyembunyikan beberapa hal itu dari mereka hanya saja aku tidak sanggup untuk menceritakannya karena hal itu adalah hal terberat yang harus aku jalani.
Aku bersyukur walaupun aku jauh dari keluargaku tetapi kasih sayang mereka tidak pernah berkurang untukku mereka tetap mengingatku, sesekali menghubungiku dan bertanya akan keadaanku.
Aku juga bersyukur karena ada sahabat-sahabatku yang senantiasa selalu menemaniku,selalu berbagi denganku,dan selalu ada disaat aku susah maupun senang. Seperti disaat aku kehilangan orang yang aku sayangi, dia adalah Boni. Dia adalah orang yang pernah menjadi seseorang yang sangat berharga untukku. Dia telah meninggalkanku demi wanita lain yang memang ku anggap lebih baik dariku dan lebih sempurna dariku. Disaat hal tersulit yang harus aku jalani untuk melupakan orang yang aku sayangi, aku selalu ditemani sahabat-sahabatku yang tetap selalu memberi support untuk ku dan selalu menasehatiku agar aku selalu kuat untuk menjalani hidupku.
Aku bisa tegar menjalani semuanya dan aku telah iklas melepasnya bersama wanita lain, hingga pada beberapa bulan kemudian aku mampu membuka hati lagi untuk pria lain. dia adalah Ariel kakak tingkat ku dimana aku kuliah disalah satu universitas swasta diSamarinda. Yaaaacch….awalnya aku sebenarnya sangat membencinya karena tingkahnya yang jutek, sok cool, dan sangat sombong. Kenapa pada akhinya aku bisa menyukainya? Itu mungkin pertanyaan yg memang sulit aku jawab, hehehe…
Awalnya aku memang sangat membencinya tapi pada saat memasuki semester ganjil, salah satu mata kuliah kita sama dengan mata kuliahnya mereka. jadi kelas kita digabung. Jadi setiap kali masuk mata kuliah tersebut secara otomatis aku harus berbagi kelas dengannya dan bertemu dengannya. Ternyata dia termasuk mahasiswa yang cukup cerdas walaupun sedikit agak bawel dan cerewet,dia orang yang sangat banyak omong…entah apa pun itu kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutnya,sungguh tidak bisa diam. Kadang aku sangat muak mendengar ocehanya ketika sedang berdebat dengan temannya ataupun bertanya pada dosen. Ingin rasanya aku sumbat mulutnya dengan sepatuku agar dia bisa diam dan lebih tenang…tapi sayang itu tidak mungkin, aku tidak sejahat itu kaleeee…!!! Hehehe… pokoknya dia adalah pria yang super ribut yang pernah aku temui.
Pada akhirnya suatu hari dosen memberi tugas kelompok untuk kita, aku dan teman-temanku berharap sih…kita bisa memilih anggota kelompok kita sendiri. Biar bisa ngumpul sama-sama gitu…!!! Hihihihi (pikiran yang curang siiich…) tapi sayangnya kelompok dan anggotanya dipilih sama dosennya…dan celakanya dalam satu kelompok semeter atas dan semeter bawah harus digabung…!!! Biar bisa membina keakraban gtu katanya. Huuuuft…udah bisa tebak gak…hari itu adalah hari yang bener-bener menguji tensi Gue..!!! (soook…berat kata-katanya). Bisa dibayangin gak aku satu kelompok sama orang yang paling aku benci? Ya…itulah kenyataannya, aku satu kelompok bersama orang yg super ribut itu si Ariel. MENYEBALKAN……..!!!!!!
Kekesalanku gak hanya sampe disitu, ternyata teman-teman satu kelompok meminta dia untuk menjadi ketua kelompok alasanya karena dia jago ngomong, bukanya aku gak terima dia yg jadi ketuanya karena aku yg pengen jadi ketuanya, tapi setidaknya yang lain ke’ yg lebih waras dari dia. Udah gitu dia sok-sok ngatur lagi, sembarangan bagi-bagi tugas…giliran aku dapat yang susah.benere-bener ngeselin banget tu cowo’. Huuuft…!!!!
“Besok malam jam 07:30 harus udah ngumpul dirumahku kalo gak datang namanya gak dicantumin dalam tugas kelompok…!!!” kata si super nyebelin itu pas waktu ketemu aku dikantin. kenapa gitu harus dirumahnya. Kenapa gak dirumah yang agak deketan dikit gitu dari rumahku. “Dasar cowo’ nyebeliiiiin…!!!! Kayanya seneng banget bikin aku sengsara. Dari rumahku kerumahnya kan jauuuuuh. Mana harus datang lagi gak boleh gak,nyebelin banget…!!!”.
Tepat malam minggu aku dan teman-teman satu kelompok ku telah berkumpul dirumah ariel, ntah kenapa sesampainya disana suasana terasa sangat berbeda dia yang selalu terlihat sok cool,jutek,sombong,cerewet dan super nyebelin menjadi ramah dan sopan (ya walaupun dengan tidak iklas mengatakannya memang harus aku akui hal itu). Disana dia tinggal hanya berdua bersama mamanya. Pernah dengar dari teman-teman kedua orang tuanya sudah lama bercerai dikarenakan ayahnya mempunyai istri simpanan. Disana kita disambut dengan ramah oleh mamanya, mamanya sangat baik dan perhatian.
Setelah semua tugas kita telah diselesaikan,aku izin pulang dengan mamanya namun mamanya malah menarikku duduk kembali dan mengajakku bercerita. Mamanya banyak cerita tentang ariel. kata mamanya, dulu ariel adalah anak yang sangat sayang terhadap orang tuanya, sopan, dan penurut. Tapi setelah kedua orang tuanya bercerai ariel banyak berubah, dia menjadi orang yang sangat dingin dan pendiam kalau dirumah (gak tau aja mamanya kalau dia dikampus seperti apa, udah kaya kompor meleduk…meledak sana meledak sini.hehehehe).
Setelah lama bercerita akupun akhirnya izin pulang karena telah larut malam, tapi mamanya menyuruh ariel untuk mengantarku pulang kerumah. Awalnya aku tidak mau, namun mamanya tetap memaksaku dan dengan terpaksa aku mau diantar pulang sama ariel.
Selama diperjalanan pulang aku tak banyak bicara dan anehnya ariel pun tidak sepeti biasa selalu meledakkan bomnya kesana kemari,biasanya dia suaranya kedengaran dimana-mana tapi untuk malam ini dia terlihat berbeda.
Tetap membisu dalam beberapa saat dan akhirnya suaranya terdengar “Yang mana rumahmu?”, aku tersentak kaget dan menjawab “lurus aja,habis itu belok kiri…!”. Sesampai depan rumah aku masih merasa kaku berhadapan dengannya namun aku tetap berusaha santai dan berkata “terima kasih udah ngenterin..!” dengan senyuman dia menjawab “oke sama2, aku langsung pulang ya. Met malam…!!! (met malam..??? rasanya aneh terdengar ditelingaku,dan senyumannya…baru kali ini ku lihat senyuman yang penuh kedamaian). “Huuuusssssst….mikirin apa sich aku ini…?!”.
Sejak kejadian itu penilaian ku terhadapnya telah berubah,dan setelah banyak mendengar cerita dari mamanya aku bisa menyimpulkan bahwa ariel sebenarnya adalah anak yang baik hanya saja dia masih belum bisa menerima perceraian kedua orang tuanya dan merasa kurang perhatian dari ayahnya makanya dia selalu mencari perhatian dari orang-orang disekelilingnya dengan cara oceha-ocehannya yang tidak bermutu menurutku.
Yaaa…sejak saat itu aku mulai memperhatikannya, semakin dilihat ternyata dia lucu jg…!!! Aneh memang tapi itulah kenyataannya. Bagiku dia sangat berbeda, seburuk apapun tingkah lakunya tapi dia sangat sayang terhadap mamanya. dan sejak saat itu juga aku sering diundang mamanya kerumahnya pas waktu weekend, karena mamanya juga gak ada kegiatan dikantor karena libur. Semakin mendengar cerita mamanya tentang ariel aku semakin menyukai ariel. Entahlah….aku juga tak tau, tapi semua itu ku sembunyikan dari ariel. Tetapi meskipun aku sering kerumahnya ariel aku masih belum begitu akrab dan dekat dengan ariel, jika bertemu dirumahnya sesekali hanya tersenyum dan mengucapkan kata sapaan “Hai…!”.
Dua bulan telah berlalu, kau bisa tebak apa yang terjadi antara aku dan ariel???
Yaaa…aku dan dia kini telah dekat, dekat masih dalam tahap pertemanan. Itupun aku bisa dekat dengannya karena mamanya. Mamanya selalu menyuruh aku dan ariel menemaninya belanja. Entahlah…aku tidak tau mengapa mamanya begitu baik terhadapku seolah-olah ingin mnjodohkan aku dengan ariel (bukan bermaksud kePeDean sih…tapi mamanya pernah cerita sendiri denganku,kalo aku cocok untuk pendamping ariel).
Waktu demi waktu pun berlalu aku hanya bisa memendam perasaanku dalam-dalam terhadap ariel seolah-olah aku tidak ingin dia tahu akan tentang perasaanku terhadapnya. Akupun juga tidak pernah ingin tau bagaimana perasaan ariel terhadapku.
Pada suatu ketika aku merasakan sakit yang begitu hebatnya, untuk kesekian kalinya aku merasakan sakit ini. Bukan sakit karena cinta tapi sakit atas penyakit yang ku derita selama ini, ya…aku memang bukan lah wanita yang sehat dan sempurna seperti wanita yang lainnya, aku di vonis penyakit jantung. Udah 5 tahun lebih aku mengidap penyakit ini, tapi tidak seorangpun keluarga atau teman-temanku tau termasuk ariel.
Aku sengaja menyembunyikan ini semua karena aku tidak mau orang-orang yang dekat denganku memandang ku dengan iba dan penuh kasihan. Aku ingin dilihat orang yang kuat dan sehat. Namun kali ini aku terpaksa kembali kerumah sakit seorang diri tanpa bantuan siapa pun dan setelah sesampainya disana akupun disarankan oleh dokter untuk diterapi karena penyakit jantungku sudah parah dan takut tidak tertolong lagi jika terlambat ditangani. Aku tidak bisa melakukan hal ini aku tidak ingin kelurgaku tau tetang penyakit yang ku derita selama ini.
Dalam dilema, aku terus memikirkan hal ini. Dan akhirnya aku hanya meminta resep obat untuk menahan rasa sakit sementara
.
Ujian akhir semster telah dilaksanakan, namun sayang dengan rasa penyesalan aku tidak bisa mengikuti ujian semester tersebut karena saat ini aku sedang terbaring tak berdaya dirumah sakit. Saat inipun tak seorang pun sahabat yang tau keadaanku kecuali Dewi sepupuku, kelurgaku pun juga tidak tau. Aku terpaksa bercerita denganya karena kebetulan dia lah perawat disana yang akan merawatku. Aku memintanya untuk menyembunyikan hal ini kepada keluargaku atau siapa pun karena aku tidak ingin mereka khawatir memikirkanku.
Semakin hari terasa semakin lemah, sudah 3 minggu aku dirumah sakit namun masih tidak ada tanda-tanda pulih dari rasa sakit. Dan selama itu aku juga tidak ada menjawab telpon dan membalas sms dari teman2 ku dan ariel kecuali kelurgaku.
Aku semakin rindu dengan ariel, namun aku tidak ingin dia melihat keadaanku seperti ini. Aku tidak ingin dia menatapku penuh rasa iba. Kini orang tuaku serta kelurgaku telah tau keadaanku, dewi yang memberi tahu semuanya karrena dia tidak tahan melihat ku tersiksa sprti ini. Dan aku juga tidak bisa menolak karena tabungaku juga telah habis untuk membayar biaya rumah sakit.
Sebulan lebih dirumah sakit akhirnya aku bisa pulang kerumah namun mesti tetap terus kembali cek up kerumah sakit. Dan sebulan lebih juga aku tidak ada komunikasi dengan teman2ku dan ariel. Aku ingin sekali menghubungi mereka namun keadaanku masih belum pulih kembali seperti semula aku masih terlihat orang yang tidak berdaya.
Malam begitu larut, entah kenapa aku sangat merindukan ariel. Aku tidak bisa menahan perasaanku. Aku merasa gelisah karena tidak pernah menghubunginya. Dengan perasaan ragu aku mencoba untuk menghubunginya. Ku pencet namanya dilayar kontak hape ku, nada tunggu telah terdengar “angkat…!!” gumam hatiku.
“halo…!! kemana saja kau? Kenapa tidak pernah ada kabar dan tidak pernah mengangkat tlp dan membalas smsku?” suara ariel diseberang sana.
Dengan deg-degan aku pun menjawab “maaf…ariel,aku tau aku salah. Aku tidak mengangkat tlp dan membalasa smsmu,karena aku sangat sibuk…!”.
Dengan nada marah ariel pun menjawab “sibuk apa memangnya kamu sampe tidak bisa mengangkat tlp dariku dan membalas smsku? Kamu pikir aku disini tidak kuatir memikirkan keadaanmu?”
“Ternyata dia juga peduli akan keadaanku” gumamku dalam hati.
“iya…ariel maaf, aku terlalu sibuk makanya tidak bisa menghubungimu.saking sibuknya akupun lupa waktu. Kua harap kamu tidak marah denganku. Aku baik2 saja kok…kamu tdk usah kuatir”.
“kalau begitu…kapan kita bisa ketemu? Ada sesuatu hal yang ingin ku samapaikan kepadamu,ini penting…!!!”
“Aku belum tau pasti, nantilah aku kabari kapan waktu nya..!!!”
“Ya sudah kalau begitu, aku tunggu. Ya udah…ini sudah larut malam, kau istrahat saja. Jaga kesehatannya. Selamat malam…!!!”
“Selamat malam” aku menutup telponnya.
Seminggu kemudian aku bertemu dengan ariel di sebuah kafe, lama tidak bertemu dengannya aku merasa kaku. Mungkin karena aku sangat merindukannya dan aku berusaha untuk menyembunyikan hal itu darinya. Pertemuan kali ini kita masih bicara dengan santai sampai pada akhirnya dia ingin mengatakan sesuatu hal yang penting katanya.
“car, ada hal penting yang ingin aku katakan sama kamu…tapi aku berharap kamu tidak terkejut mendengarnya, udah lama aku pengen ngasih tau kamu tp km sibuk sampe tidak bisa mengangkat tlpku…”
“ya…katakan aja,sebenarnya apa?”
“sebenarnya… ach…kenapa bgtu sulit sekali rasanya aku mengatakannya padamu…!!”
Sebenarnya ada apa, katakan saja…!!!”
“car, mggu depan aku berangkat ke Jakarta, aku dipindahkan kuliah disana. Beberapa bulan kemaren aku telah mengurusi semuanya dan semuanya sudah selesai jadi minggu depan aku bisa berangkat ke Jakarta.”
Sediiiiiih…aku sanagt terkejut mendengarnya. Aku bingung harus mengatakan apa padanya,entah kenapa aku ingin sekali melarang dia pergi karena aku tidak ingin jauh dari dirinya, tapi siapa aku?aku hanya temannya. Aku tidak bisa berbuat apa-apa.
“owch….bgtu, kenapa bgtu sulit bagimu untuk katakan hal itu pada ku?”
“car, aku takut kamu marah pada ku karena baru bisa memberitahumu sekarang”
“tidak apa-apa riel, aku bisa ngerti, jika itu demi kebaikanmu aku sangat mendukungmu”
“aku berangkat hari sabtu, ku harap kamu bisa mengantarkan aku kebandara”
“insyaallah riel, aku gak bisa janji”
Sejak saat itu, aku terus termenung memikirkannya. Aku merasa sedih jika harus berpisah dengan ariel tapi aku juga tidak bisa mencegah kepergiannya.
Seminggu kemudian telah berlalu, hari ini ariel berangkat ke Jakarta. Aku ingin sekali mengantarnya ke bandara di Balikpapan tapi sekarang keadaanku. Hari ini aku masih terbaring di rumah sakit, tiga hari yang lalu aku di bawa kerumah sakit lagi karena penyakitku yg semakin parah saja. Kau sediiih…aku tidak bisa bertemu dengannya untuk terkhir kalinya. Aku terus menangis aku mencoba menghubunginya. Tapi hp nya tidak aktif.
Dalam hati aku hanya berdoa, semoga allah selalu melindunginya. Dan maafkan aku yang tidak bisa mengantarkan mu.
Seminggu sudah dia di Jakarta,tapi kenapa tidak ada kabar darinya. “Apakah dia sibuk? Atau apakah dia telah lupa pada ku?”, “Dimana dia?”, “Sedang apa dia?”. Seperti itu lah yg ada dalam fikiranku saat ini aku sangat merindukannya.
Akhirnya hari ini aku putuskan untuk ke rumah ariel menemui mamanya, mamanya tidak ikut dengan ariel karena pekerjaannya yang tidak bisa ditinggalkan.
Sesampai dirumah ariel, aku merasakan sangat sepi apa mungkin karena tidak ada ariel dirumah. Mamanya terlihat agak murung dan seperti habis menangis, aku ingin menanyakannya tapi aku takut. Akhirnya aku Cuma menanyakan bagaiman keadaan ariel.
“maaf tante, ariel ganti nomer ya? Soalnya beberapa kali saya telpon kok gak aktif ya…dan dia juga tidak pernah menghubungi saya”.
Mamanya makin terlihat sangat sedih, dan aku sangat bingung sebenarnya apa yg terjadi.
“ maaf nak, seharusnya dari kemaren saya kasih tau nak carol. Tapi saya tidak sanggup saya takut nak carol sedih apa lagi pas waktu saya telpon ke rumahnya nak carol, yang angkat adiknya nak carol dan bilang nak carol sedang dirawat dirumah sakit, jd saya putuskan untuk tidak memberitahukan nak carol waktu itu”.
“sebenarnya apa yg terjadi tante?”
Mamanya ariel malah menangis, aku semakin bingung dan takut. Perasaan ku sangat tidak enak. Sebenarnya apa yg terjadi dengan ariel.
“tante, maaf sebenarnya apa yg sedang terjadi, ariel baik2 saja kan tante?”
Mamanya tetap diam dan terus menangis.
“tante bilang aja, saya tidak apa2 kok. Apa ariel sakit?”
Dengan nada yg tertatih tante pun menjawab “ nak carol…jangan sedih ya, maafin tante baru bisa mengatakan sekarang. Se be narnya….sebenarnya ariel telah mengalami kecelakaan pas perjalanan mau ke Balikpapan hari sabtu kemaren. Dan…”
“dan kenapa tante? Ariel gak kenapa2 kan tante? Ariel dirawat dirumah sakit mana? Ayo tante kita jengukin ariel…!!!”
“Tii..tiii…tiidak usah nak carol, ka…kaa…kerana ariel, ariel meninggal di tempat karena hantaman keras dikepalanya”
“tidak mungkin..! tidak mungkin, ini tidak benar kan tante? Tante cm sedang bercanda kan?”
Bagaikan disambar petir disiang hari, aku tidak sanggup membayangkan perasaan ku saat itu. Aku sangat sedih dan sangat sangat sedih. Aku terus menangis sambil memeluk mamanya ariel. Aku tidak percaya jika dia telah meninggalkan aku lebih jauh dari yg aku bayangkan.
“ Nak carol, tante tidak sedang becanda. Ariel udah dimakamkan pada hari minggu kemarin. Maafin tante tidak bisa memberitahumu. Tapi sebelum mau berangkat ke Balikpapan, ariel sempat menitipkan sesuatu untuk kamu pada tante. Sebentar tante ambilkan.!.”
Masih dengan perasaan yang tidak percaya, kini aku telah kehilangan orang yang aku sayangi untuk kedua kalinya dan sekarang terasa lebih menyakitkan. Aku terus menagis dan menangis, mengangisku lebih haru lagi ketika aku lihat fotonya ariel di dinding. Tidak bisa aku bayangkan ini terjadi padanya.
“Nak carol, ini titipan dari ariel” mamanya ariel menyodorkan kotak warna ungu dan sepucuk surat padaku.
Dengan perlahan ku buka kotaknya dan berisi sebuah kalung berliontin bintang, setelah itu aku buka sepucuk surat yang ditulis oleh ariel.
Dear Carol,
Hai…! Bagaimana keadaanmu, ku harap setelah kepergianku ke Jakarta kau baik-baik saja dan sanagt merindukan aku.hehehe…
Carol, sebenarnya waktu pertemuan kita dicafe waktu itu, aku ingin mengatakan sesuatu hal yang lebih penting selain keberangkatanku ke Jakarta, hanya saja aku waktu itu menjadi orang yang sangat payah sehingga tidak berani mengungkapkan sesuatu hal terhadapmu. Tapi lewat surat ini aku ingin mengatakan sesuatu hal tersebut yang sempat tertunda itu, aku ingin mengatakan kalau sebenarnya “Aku Sangat Mencintai Kamu”. Sejak pertama bertemu dengan mu di kampus sejak saaat itu pula aku menyukaimu, kau terlihat sanagt berbeda dari wanita lainnya yang pernah aku kenal. Aku tau sebenarnya pertama bertemu dengamu kau sangat membenciku karena tingkahku yg sangat aneh dan terlalu berisik menurutmu. Tapi sejujurnya aku suka melihat kebencianmu terhadapku karena itu membuat aku semakin menyukaimu.makanya aku sengaja menyuruh mamaku untuk mendekatimu agar lebih tau kepribadianmu dana gar aku tidak salah pilih pasanagn hidup. Dan ternyata mamaku pun menyukaimu dan akhirnya dengan sengaja selalu menceritakan tentang aku kepadamu agar kau mau dekat denganku.
Aku sangat senang ketika aku bisa jadi temanmu, yaa….walaupun masih status sebagai temanmu tapi aku sangat senang. Bisa jalan dan bercerita dengan mu itu membuatku udah cukup merasa bahagia apa lagi jika aku bisa membuat mu tertawa aku sangat merasa bahagia.
Kau tau kenapa aku memberi mu kalung dengan liontin bintang? Itu karena aku ingin aku selalu menjadi bintang dihatimu dan agar kau selalu merasa dekat denganku disaat aku jauh darimu dan tidak pernah melupakan mu.
Aku benar-benar menyayangimu, aku harap kaupun mempunyai rasa yang sama terhadapku. Sesampai aku di Jakarta aku harap kau sudah membaca surat dariku dan aku akan menghubungimu untuk menanyakan apakah aku mau menerimaku menjadi bintang hatimu seperti kau menerima kalung dariku.
Tunggu aku, jika kau mau menerimaku…selasai kuliah nanti aku kan melamarmu.
Jaga diri baik-baik yah…!!! I will Always miss U…
Ariel.